Kanal

Tiba di SMAN 2 Kampar Kiri  Kunni Disambut Dengan Teatrikal Puisi

KAMPAR (Sunting.co.id) - Perempuan aktivis Riau, Kunni Masrohanti bersama Komunitas Seni Rumah Sunting yang diirikannya, hadir di SMAN 2 Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Kuntu, Selasa (7/3/2023) siang.

Kehadiran Kunni bersama timnya untuk melaksanakan kegiatan Literasi Konservasi (literasi alam dan budaya). Di Sini, Kunni bertemu dengan peserta Literasi Konservasi yang pernah dilaksanakan di desa ini tahun 2018. Peserta literasi di tahun 2018 ini  ternyata ada di SMAN 2 Kampar Kiri yang Kunni kunjungi tersebut.

Hal ini diketahui saat Kunni membacakan nama-nama penulis puisi di buku yang dibawanya. Buku ini berjudul Rimbang Baling Dalam Puisi. Puisi-puisi dalam buku ini karya peserta Literasi Konservasi tahun 2018.

"Saya sempat terfikir juga mungkin ada peserta Literasi Konservasi tahun 2018 yang sekolah di SMAN 2 Kampar Kiri ini. Makanya sengaja Saya bawa buku hasil karya mereka, mana tahu ada anak-anak itu di sini. Ternyata benar, berjumpa dan mereka sudah besar" kata Kunni saat menyampaikan materi Literasi Konservasi dalam kegiatan tersebut dengan mata berkaca-kaca.

Di hadapan Kepala Sekolah dan segenap guru, Kunni juga menyampaikan mengapa sampai hari ini Rumah Sunting dan dirinya masih fokus serta bersemangat menjalankan Program Literasi Konservasi tersebut, bukan hanya di Kuntu tapi di banyak sekolah SMA, khususnya di Kabupaten Kampar.

"Konservasi versi kami bukan hanya tentang menjaga kelestarian alam dan lingkungan, tapi juga budaya. Alam dan budaya ini sangat erat hubungannya. Lingkungan dan alam yang terjaga kelestariannya, pasti di sana masih kental kearifan lokalnya, masih ada dan dilaksanakan oleh masyarakatnya," kata Kunni.

Kunni mencontohkan Mancokou Ikan atau panen ikan Lubuk Larangan atau Semah Rantau yang masih ada dan dilaksanakan masyarakat di Kabupaten Kampar, khususnya Kampar Kiri Hulu. Kegiatan yang dilakanakan dengan prosesi adat ini menunjukkan harmonisasi masyarakat dengan alamnya.

"Harmonisasi masyarakat dan alamnya bisa dilihat dari produk-produk kebudayaan yang masih dilaksanakan oleh masyarakat. Di Kampar masih banyak. Alamnya lestari, sungainya terjaga, jernih, dan Lubuk Larangan bisa dibongkar atau bisa diambil ikannya. Ini kan sebuah prosesi dengan nilai-nilai konservasi yang sangat tinggi. Nilai-nilai inilah yang membuat kami masih terus menjalankan Literasi Konservasi khususnya untuk generasi muda atau milenial," beber Kunni lagi.

Kedatangan Kunni bersama tim disabut dengan gembira oleh Kepala Sekolah, guru dan siswa. Bahkan sebelum masuk ke musola sebagai tempat pertemuan, Kunni dan tim disambut dengan teatrikal puisi oleh seorang siswi.

"Tentu kami bangga karena sekolah kami dikunjungi tim Literasi Konservasi dari Pekanbaru. Kami berharap kegiatan ini memberi dampak positif bagi para siswa dan tidak hanya sampai di sini saja," kata Kepala Sekolah, Makhsus S.Pd.

Usai kegiatan, Kunni dan tim menyempatkan diri meninjau perpustakaan sekolah, diskusi ringan dengan pengelola perpustakaan dan menyerahkan beberapa buku karyanya sendiri. Kunjungan ke pustaka ini memang selalu dilakukan Kunni setiap kali berliterasi ke sekolah-sekolah.(*)

Ikuti Terus Sunting.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER